my best friend!

my best friend!

Sunday, March 18, 2012

TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Tujuan dasar dari IBD ini tidak lain adalah untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji berbagai persoalan budaya serta persoalan yang dihadapi manusia. Selain itu IBD tidak bermaksud menggambarkan disiplin ilmu yang merujuk hanya satu bidang saja, melainkan mengambarkan berbagai disiplin ilmu termasuk di dalamnya pengetahuan budaya (the humanities). Di samping itu, IBD turut serta dalam pengembangan kerpibadian bagi kita yang mempelajarinya. Dengan mempelajarinya kita memperoleh banyak wawasan dan pemikiran. Sehingga dengan begitu kita bisa menjadi lebih kritis terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut diri kita, orang lain mapun alam sekitar kita.
Namun demikian, untuk memenuhi tujuan ideal tersebut, IBD dengan sendirinya memberikan harapan kepada kita seperti berikut :
1. Mengusahakan penajaman dan kepekaat pola pikir kita terhadap lingkungan budaya, sehingga kita lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama untuk kepentingan setiap individu.
2. Memberikan kesempatan bagi kita semua untuk memperluas wacana tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia maupun berbagai persoalan budaya.
3. Mengkader kita untuk menjadi individu yang toleran dan tidak terjerumus dalam sifat kedaerahan, fanatisme agama, maupun ras atau golongan. Hal ini karena ruang lingkup pendidikan yang kita rasakan saat ini cenderung membuat setiap manusia berpandangan sempit, mementingkan golongan dan lain sebagainya.


Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/culture/2213479-tujuan-ilmu-budaya-dasar/#ixzz1pXJWLmWb

Wednesday, March 7, 2012

DEFENISI SOSIAL BUDAYA

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

1. Perubahan secara lambat dan Perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)

Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu prubahan yang memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama, perubahannya kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak diikuti oleh konflik atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex: perubahan mata pencaharian masyarakat

Perubahan secara cepat = revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya membutuhkan waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi industri Perancis dan Inggris.



2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.

Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex; perubahan mode pakaian, gaya potongan rambut, dsb.

Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat. Ex: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan social, hubungan kekerabatan, dll.



3. Perubahan yang dikehendaki/direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan

Perubahan yang dikehendaki/direncanakan= pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.



Secara garis besar perubahan social menyangkut perubahan dalam:

kelompok social
stratifikasi social
lembaga-lembaga social
interaksi social



Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Menurut Alvin Betrand: awal dari proses perubahan social adalah komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata kesepahaman.
Menurut David Mc Clelland: dorongan untuk perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi ( need for achievement) yang melanda masyarakat
Prof. Soerjono Soekanto: Perubahan social disebabkan oleh factor intern dalam masyarakat itu dan factor ekstern.

Faktor Intern antara lain:

1) Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)

2) Adanya Penemuan Baru:

- Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada

- Invention : penyempurnaan penemuan baru

- Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada.

Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat

3) Konflik yang terjadii dalam masyarakat

4) Pemberontakan atau revolusi





Faktor ekstern antara lain:

1) perubahan alam

2) peperangan

3) pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)



Jadi menurut Soerjono Soekanto factor pendorong perubahan social adalah:

1) sikap menghargai hasil karya orang lain

2) keinginan untuk maju

3) system pendidikan yang maju

4) toleransi terhadap perubahan

5) system pelapisan yang terbuka

6) penduduk yang heterogen

7) ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu

8) orientasi ke masa depan

9) sikap mudah menerima hal baru.



Ciri perubahan social adalah :

1) setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat

2) perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya

3) perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.



Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

a) kurangnya hubungan terhadap masyarakat lain

ex; suku-suku bangsa yang masih di pedalaman

b) pendidikan yang terbelakang

c) masyarakat yang bersikap tradisional ; mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif

d) adanya kepentingan yang tertanam dengan kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest)

Ex: kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki terjadi perubahan karena takut posisinya terancam, takut hidup susah

e) ketakutan akan terjadi disintegrasi

f) prasangka buruk terhadap unsure budaya asing

g) hambatan ideologis, Ex : adanya anggapan bahwa suatu perubahan bertentangan dengan suatu ajaran agama tertentu dll



Macam-macam Proses Perubahan Sosial Budaya:

a) Akulturasi

b) Asimilasi

c) Difusi

d) Discovery

e) Invention

f) Inovasi

g) Modernisasi: adalah proses perubahan tradisi, sikap, dan system nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa lain, sehingga suatu bangsa dapat bertahan secara wajar di tengah-tengah tekanan berbagai masalah hidup di dunia dewasa ini

h) Globalisasi: adalah suatu system atau tatanan yang menyebabkan seseorang atau Negara tidak mungkin untuk mengisolasikan diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi dunia. Atau suatu kondisi dimana tidak ada lagi batas-batas antara satu Negara dengan Negara lain dalam hal teknologi komunikasi.









Dampak perubahan social budaya :

· Dampak Negatif Modernisasi

a. sikap materialistic : orang lebih mengejar kekayaan materi dibanding dengan kualitas diri

b. sikap individualistic: memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri dibanding menolong orang lain

c. sikap konsumerisme: sikap hidup yang boros / konsumtif

d. kesenjangan social ekonomi : timbulnya pelapisan social yang kuat ant yang kaya dengan yang miskin

e. pencemaran / kerusakan lingkungan alam

f. kriminalitas

g. kenakalan remaja

· Dampak Negatif Globalisasi

a. Unsur-unsur budaya asing yang masuk Indonesia terutama teknologi komunikasi berakibat pada munculnya perilaku kekerasan di masyarakat, semakin berkembangnya gaya hidup free sex, semakin maraknya pornoaksi.

Dampak positif Globalisasi

a. cepat masuknya budaya asing yang memperkaya budaya Indonesia

b. Perubahan pola pikir tradisional menjadi pola piker rasional, sistematis, analitis, logis

c. Munculnya sikap lebih menghargai waktu, mau bekerja keras

d. Munculnya pola pembagian kerja antara pria dan perempuan berdasarkan kemampuan, semakin menipis perilaku diskriminasi terhadap perempuan

e. Berkembangnya ilmu pengetahuan

f. Berkembangnya cara berpikir kritis,



Tantangan baru bangsa Indonesia akibat globalisasi yang dapat mengancam eksistensi jati diri Bangsa Indonesia:

Guncangan budaya (cultural shock)

Ketidaksesuaian unsure-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan social yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Budaya yang masuk ke suatu masyarakat tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat, kondisi seperti inipun juga dapat menimbulkan keguncangan budaya.

Ketertinggalan budaya (cultural lag)

Perumbuhan atau perubahan unsure kebudayaan yang mengalami perubahan tidak sama cepatnya misalnya perubahan pada budaya material akan lebih cepat berubah dibanding budaya immaterial. Ketidak seimbangan perubahan antara budaya material dan immaterial itulah yang disebut dengan ketertinggalan budaya



Antisipasi memudarnya jati diri bangsa karena globalisasi

a) mamperkuat ideology dan nasionalisme melalui berbagai kegiatan misalnya;upacara bendera,

b) pengimbangan kemajuan ilmu pengetahuan dengan iman

c) mencegah meluasnya narkoba, pornoaksi melalui teknologi, miras dll

d) mencintai produk dalam negeri

e) meningkatkan persatuan dan kesatuan

f) menjaga kelestarian lingkungan hidup

g) orangtua semakin aktif dalam mendidik anak

h) selektif terhadap budaya aasing yang masuk
menjaga kelangsungan nilai dan norma masyarakat.

Sunday, March 4, 2012

KEBUDAYAAN

1. a. Kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang sangat erat hubungannya denganmasyarakat.Sehinggamuncul istilah
Cultural-Determinism
yang diungkapkan olehMelville J. HerskovitsdanBronislaw Malinowskiyaitu bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakatditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekertayaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yangberkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara terminologi definisi kebudayaan sangatberagam, berdasar dari catatan Supartono, 1992,terdapat 170 definisi kebudayaan.Catatan terakhir Rafael Raga Manan
ada 300 buah.Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasike generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic
. MenurutAndreasEppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,nilai,norma,ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segalapernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. SedangkanmenurutSelo SoemardjandanSoelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasilkarya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitusistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiranmanusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifatabstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusiasebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,misalnya pola-pola perilaku,bahasa,peralatan hidup, organisasi sosial, religi,seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkankehidupan bermasyarakat.
b. Perubahan Sosial
Perubahan sosial ialah sebuah transformasi budaya dan institusi sosial yang terjadi dalam jangka waktu yang berterusan serta menghasilkan kesan positif dan negatif. Perubahansosial merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat.Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.

Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnyamerupakan penyebab dari perubahan.Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1.tekanan kerja dalam masyarakat
2.keefektifan komunikasi
3.perubahan lingkungan alam.
c. Perubahan Budaya
Perubahan budaya adalah sebuah gejala berubahnya pola budaya dalam suatu masyarakat.Perubahan budaya dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat,penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnyazaman esberujung pada ditemukannya sistempertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasibaru lainnya dalam kebudayaan.
d. Perbandingan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya
Secara definitif perubahan sosial adalah perubahan proses-proses sosial atau mengenaisusunan masyarakat. Sedangkan perubahan budaya lebih luas dan mencakup segala segikebudayaan, seperti kepercayaan, pengetahuan, bahasa, teknologi, dan sebagainya namundalam realita kehidupan masyarakat, perubahan sosial dan perubahan budaya memilikikaitan yang sangat erat karena budaya muncul akibat adanya interaksi sosial dan secaraotomatis berubahnya suatu bentuk sosial akan berpangaruh pada perubahan budaya.Sehingga seringkali perubahan sosial dan perubahan budaya disebut sebagai satu kesatuanistilah yaitu perubahan sosial budaya.

2. Perilaku Menyimpang di dalam Masyarakat
Tidak bisa dipungkiri, dalam setiap sudut kehidupan mesti ada masalah ataupun konflikapalagi dalam kehidupan sosial masyarakat. Namun apa yang terjadi akhir-akhir ini sudahsangat memprihatinkan. Perilaku menyimpang di masyarakat sudah biasa menjadi etalasedi berbagai mass media dengan judul “kriminal”. Kasusnya pun semakin beragam termasukpelakunya, tidak lagi pejabat, orang yang biasa dianggap “kyai” pun kerap terjerat kasus-kasus kriminal. Banyak faktor yang menengarai fenomena ini, selain dorongan diri dari sipelaku, tatanan kehidupan yang mulai semrawut pun memiliki andil besar dalampembentukan mental dan suasana kehidupan. Ditilik dari segi hukum saja, banyak peluang dan kesempatan untuk melakukan kejahatan karena di dalam hukum itu sendiri banyakterjadi ketimpangan, tidak adanya supremasi hukum dan penegak hukum yang loyal.Masalah ini sebenarnya sangat kompleks, karena bukan hanya satu sistem tapi hampir semua sistem saling terkait oleh karenanya penyelesaian pun tidak bisa hanya menyalahkansatu pihak. Harus ada kesadaran dari masing-masing individu dan perlunya pemerintahmerombak sistem yang telah terkontaminasi dengan sistem yang lebih baik.
Sebagai mahasiswa UIN Malang yang bermisi sebagi Ulul Albab, bukan hanya sisi materiilsaja yang digarap tapi juga spirituil sehingga nantinya tercipta tatanan yang dilandasi olehspiritual. Setidaknya ada 3 bidang utama yang perlu ditingkatkan untuk mengatasiproblematika saat ini, dimulai dari bidang intelektual untuk meningkatkan sumber dayamanusia (SDM), bidang
emosionalagar tercipta kehidupan harmonis dan bidang
spiritual sebagai penyeimbang dunia vertikal-horison sehingga tercipta insan yang profesional religius.

ILMU BUDAYA DASAR SOSIAL

Secara sederhana IBD (Ilmu Budaya Dasar) adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.

2. Ilmu-ilmu sosial (social scince). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.

3. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin), seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka

2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.

4. Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah:

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.

2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.